Kamis, 13 September 2012

Teruntuk yang tertulis di Lauh Mahfudz


Terkadang mata ini ingin meneteskan air mata ingin mengetahui siap dirimu?
Terkadang mulut ini ingin bercerita tentang kisahku hari ini kepadamu, tapi dimana kamu, dan siapa kamu?
Terkadang hati ini haus akan cinta, haus akan cintamu, lelah memikirkanmu, lelah menantimu.
Teruntuk seorang lelaki yang tertulis di Lauh Mahfuz, saat ini wujudmu masih tertutup tabir, aku tak tahu siapa kamu? Apakah kita sudah menenal, apakah kita adlah teman 1 sekolah, atau apakah kita belum pernah mengenal dan belum pernah bertemu?
Jodohku ingin rasanya hari hari dalam hidup ini ditemani oleh cinta sejati kita, tapi apalah daya, hanya waktu yang bisa menjawabnya, belum waktunya kita untuk bertemu, karena kita masih punya segudang kewajiban. Agar saat kita dipersatukan nanti, kita bisa menjadi insan yang saling melengkapi untuk bisa berdakwah di jalan Allah SWT.
Jodohku malam semakin larut, namun mata ini masih belum bisa terpejam, hati ini sangat merindukanmu, sudah tak sabar rasanya hati ini menanti pertemuan itu. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan pendidikanku, aku berusaha untuk menjadi wanita yang baik, namun terkadang syaitan masih menggodaku. Aku berusaha untuk menjaga hati ini dari cinta semu, agar hanya kaulah yang memiliki hati ini. Cintaku... jika suatu saat nanti takdir berkata lain, kita tidak dipertemukan di dunia, saya yakin itu adalah rencana terbaik yang diberikan Allah SWT. Cukup sekian surat cinta yang dapat kutulis di malam ini, baca suratku ini suatu saat nanti yaaa

Tidak ada komentar: